JR Saragih: Ikhtiar Menyambung Rantai Pendidikan, Tinjau Pembangunan SMP Negeri 3 Satu Atap (Satap) Pematang Sidamanik


Simalungun - Di sela-sela pelayanan pengobatan gratis di Bandar Manik, JR Saragih menyempatkan diri memantau pembangunan SMPN 3 Satap Pematang Sidamanik. Dalam kunjungannya pada Sabtu (24/10) tersebut, JR menegaskan, siswa-siswa SMP harus lebih giat belajar. "Kami memahami betul apa yang dirasakan orang tua di sini. Dengan kondisi geografis yang jauh dari perkotaan, medan jalan kurang baik, dan daerah yang minim prasarana pendidikan, maka sekolah ini menjadi jawaban atas keresahan orang tua terkait pendidikan anak-anak mereka," urainya.

Untuk itulah, pembangunan SMP diinisiasi sejak 2014 lalu. "Kami sudah lakukan lobby dengan Kementrian Pendidikan. Hasilnya menggembirakan, Simalungun akhirnya diberi sumbangan dana senilai 1 miliar rupiah dari Australia untuk membangun SMP anyar di Pematang Sidamanik," jelasnya.

SMP itu sendiri dibangun, masih dalam area SDN No. 091438 Gunung Bosar, Pematang Sidamanik. "Sekolah ini perlu dibangun, untuk memfasilitasi anak-anak Pematang Sidamanik yang kesulitan melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP. "Dulu, anak-anak setempat jika mau sekolah ke SMP harus menempuh jarak 15 hingga 25 kilo sampai di Sipolha atau Sidamanik. Belum lagi, medan jalan yang harus dilewati cukup terjal sehingga mau tak mau siswa harus indekos di dekat sekolah," jelas P. Sinaga, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Simalungun.

Untuk menyambung rantai pendidikan itulah, akhirnya sekolah ini dibangun sejak 2014 lalu. Sedianya di tahap pertama, pembangunan mencakup tiga ruang kelas, satu unit kamar mandi, dan ruang guru. "Saat ini pembangunan sudah berlangsung. Memang baru 30 persen, namun kami optimis, Januari 2016 gedung sekolah baru sudah bisa dimanfaatkan," ungkap Ridwan Nainggolan, Kepala SMPN 3 Pematang Sidamanik. Sembari menunggu gedung sekolah rampung dibangun, sekarang sejumlah 28 siswa kelas 7 SMPN 3 Pematang Sidamanik, menempati kelas pinjaman di SD Satap.

Ridwan mengungkapkan, untuk mendukung aktivitas pembelajaran, sejumlah tenaga guru sudah direkrut. "Memang masih kurang, kini sudah ada enam orang guru untuk mengajar mata pelajaran di SMP. Tapi kami akan terus berbenah dengan menambah guru di tahun depan. Idealnya, setiap mata pelajaran diampu satu guru supaya belajar siswa jadi kian maksimal," ujarnya.

Untuk target jangka panjang, Ridwan berharap sekolah ini kelak bisa sejajar dengan SMP lainnya di Simalungun. "Selain menambah tenaga guru, kami juga ingin fasilitas penopang belajar seperti laboratorium, perpustakaan, dan alat-alat peraga dilengkapi. Jadi nantinya, keluaran sekolah ini bisa jadi generasi yang cerdas dan berkualitas," ungkapnya.

Keberadaan sekolah baru itu sendiri dirasa bermanfaat oleh sebagian besar masyarakat di Pematang Sidamanik. "Dulu saya sudah terbayang akan indekos sambil sekolah di SMP Sipolha, jika sekolah ini tak didirikan. Untungnya atas usaha Bupati Simalungun, SMPN 3 Satap Pematang Sidamanik dibangun dekat rumah saya," tutur Janrisdo Sidauruk. Hal senada juga disampaikan Rajanuardi Damanik, siswa kelas 7 SMP ini.

"Saya senang sudah tak perlu jauh-jauh melanjutkan sekolah ke SMP di Sidamanik," akunya. Lepas lulus SD, ia dianjurkan orang tua dan gurunya untuk bersekolah di SMPN 3 Pematang Sidamanik. "Saya optimis dengan pembangunan yang terus digarap, saya bisa sukses di kemudian hari," ungkapnya. (Purnama Ayu)
Previous
Next Post »