Simalungun - Bangsa ini saat ini tengah dilanda krisis identitas. Indonesia yang mengaku sebagai negara yang Bhineka Tunggal Ika nyatanya masih banyak orang-orangnya yang belum bisa menghargai kebhinekaan itu. JR Saragih sebagai salah satu pemimpin daerah cukup merasa prihatin dengan hal ini. JR Saragih selalu menekankan masyarakatnya untuk belajar tentang perbedaan sehingga mereka bisa lebih menghargai perbedaan.
Kabupaten Simalungun adalah salah satu kabupaten di Sumatra Utara dimana keberagaman masyarakatnya cukup tinggi dibanding kabupaten-kabupaten lain di Sumatra Utara. Namun dibawah kepemimpinan JR Saragih, Kabupaten Simalungun seolah selalu adem ayem saat ada beberapa daerah lain di Sumatra Utara mengalami berbagai masalah terkait isu agama maupun ras.
JR Saragih selaku pemimpin di Simalungun mengaku bahwa leluhur masyarakat Simalungun dari dulu telah menjunjung tinggi rasa hormat dengan sesama dan menghargai perbedaan diantaranya.
Di Kabupaten Simalungun, tidak hanya dihuni oleh masyarakat keturunan Batak. Di Kabupaten Simalungun ini ada juga masyarakat berketurunan Jawa. Bahkan ada satu kawasan di Kabupaten Simalungun yang dihuni oleh masyarakat keturunan Jawa yang masih menjaga utuh kebudayaannya.
Tapi apakah hal ini menjadi masalah? Selama ini belum pernah ada bentrok mengenai masalah perbedaan ini. Masyarakat masih terus menjaga perbedaan ini.
Selasa (22/11) Kapolda Sumatra Utara (Kapoldasu) , Irjen Pol H Rycko Amelza Dahniel MSi. melakukan kunjungan ke Kabupaten Simalungun dan Kota Pematang Siantar. Dalam kesempatan ini, JR Saragih mengajak Kapoldasu untuk mengunjungi Museum Simalungun.
JR Saragih menyatakan, maksud dirinya mengajak Kapoldasu ini mengunjungi museum Simalungun adalah supaya Kapoldasu bisa lebih mengenal budaya masyarakat Simalungun yang menghargai perbedaan yang sudah ditinggalkan oleh para leluhur di masa dulu.
Di museum ini ada banyak peninggalan yang menunjukan asal usul keberagaman di Simalungun. Dalam kunjungan ini JR Saragih ingin mengajak Kapoldasu untuk melihat bagaimana kesatuan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Simalungun. Meski masyarakat Simalungun begitu beragam, mereka masih tetap bisa hidup secara rukun.
Dari kunjungan ini JR Sarangih menyatakan ada banyak pembelajaran yang bisa diambil. JR Saragih juga banyak melakukan diskusi terkait usaha menjaga kesatuan dalam keberagaman dengan Kapoldasu.
Selain itu JR Saragih juga ingin mengenalkan pada Kapoldasu bahwa Museum Simalungun adalah salah satu destinasi wisata yang sedang terus dikembangkan untuk bisa menarik banyak wisatawan.
Di hadapan awak media, Kapoldasu menyatakan maksud dirinya berkunjung ke Simalungun dan Pematang Siantar. Selain untuk mengunjungi Polres dan untuk mengecek pelayanan publik yang diberikan, Kapoldasu juga mengaku ingin bertemu dengan tokoh-tokoh yang ada di daerah.
Kapoldasi berharap dengan menjalin hubungan yang baik dengan tokoh-tokoh di daerah, dirinya bisa lebih mengenal karakter masyarakat Sumatra Utara dan bisa mengambil kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan karakter masayarakat ini.
Beberapa waktu lalu di Sumatra Utara sempat terjadi kerusuhan yang dikarenakan isu ras dan agama, hal inilah yang melatarbelakangi Kapoldasu ingin terjun kedaerah.
Kapoldasu berharap bisa bersinergi dengan Pemerintah daerah untuk bisa bersama-sama mewujudkan kondisi lingkungan yang lebih kondusif dan aman.
Dengan mengunjungi Museum Simalungun, Kapoldasu mengaku telah belajar tentang perbedaan dan banyak hal tentang bagaimana asas menghargai perbedaan dijunjung tinggi di Simalungun.
Kapoldasu juga mengaku kagum dengan warisan budaya yang ada di Museum Simalungun ini. Kapoldasu berharap warisan budaya ini bisa dijaga dan bisa dikelola dengan lebih baik lagi. Warisan budaya ini memiliki potensi untuk menarik turis-turis asing jika bisa dikelola dengan baik.

ConversionConversion EmoticonEmoticon