Simalungun - Tiga warga Silau Kahean memperoleh beasiswa ke perguruan tinggi oleh JR Saragih, pada Jumat (13/11). Mereka adalah Rimayanti, Zupriandi Saragih, dan Artha Purba. Ketiganya merupakan tamatan SMA yang dinilai kurang mampu secara finansial. Zulpriandi (20) mengaku tak menyangka bisa melanjutkan pendidikan usai lulus SMA. Ketiadaan biaya ditambah jumlah adik yang relatif banyak membuat ia sempat mengubur mimpinya dalam-dalam. "Orang tua saya menggantungkan hidup dari hasil ladang sawit yang tak seberapa. Penghasilan per bulan senilai 1,5 juta rupiah pun hanya cukup untuk makan sehari-hari," tutur anak kedua dari tujuh bersaudara ini.
Saban hari, ia selalu mengkhayal bisa menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). "Ada banyak jalan untuk mengubah hidup dan meningkatkan derajat orang tua. Saya ingin bisa mengubahnya lewat jalur pendidikan. Intinya saya mau sekolah setinggi-tingginya, menjadi tentara, dan membantu perekonomian keluarga," jelas jebolan SMA Marta Dinata ini. Beruntung, JR bersedia membimbing Zulpriandi untuk bisa lolos sekolah tentara. "Anak ini nantinya akan saya gembleng di Raya bersama calon tentara lainnya. Ia akan tinggal di asrama, mendapat makanan bergizi, dan latihan fisik dari tenaga yang mumpuni," urainya. JR sendiri mengaku senang bisa menjadi perantara yang membuat mimpi Zulpriandi kian dekat.
"Puji Tuhan saya dianugerahi energi untuk mengantar anak-anak di Simalungun ke jenjang perguruan tinggi. Saya ingat betapa keras dan terjangnya perjuangan saya, untuk sekolah hingga jadi seperti sekarang. Oleh sebab itu, saya merasa tersentuh jika ada anak yang punya tekad keras untuk belajar, namun terganjal masalah biaya," ujar sang ayah.
Ayah Zulpriandi, Jonaman S. mengaku senang anaknya dibantu oleh JR. "Saya sebagai orang tua hanya bisa berterima kasih atas kemurahan hati JR. Saya berharap anak saya nanti bisa lolos sekolah tentara dan jadi anak yang berhasil," tuturnya. Selain Zupriandi, Rimayanti (19) juga senang bisa mendapat beasiswa dari JR. Berkat JR, tamatan SMK Pembangunan Galang 1 itu, bisa mewujudkan mimpinya kuliah di jurusan manajemen Kampus Efarina. "Dulunya saya tak berani bermimpi untuk kuliah. Orang tua tergolong tak mampu, karena hanya berpenghasilan kurang lebih sejuta rupiah. Itu semua habis untuk makan dan kebutuhan sehari-hari," ujarnya.
Senada dengan Rimayanti, Artha Purba (19) juga mengucapkan terima kasih kepada JR. "Terima kasih banyak Pak JR mau mengantar saya mewujudkan cita-cita," tutur perempuan kelahiran 4 Januari 1996 tersebut. Artha berjanji akan belajar sungguh-sungguh selama berkuliah di Kampus Efarina. Kemarin, ketiga warga Silau Kahean itu sudah berangkat ke asrama mahasiswa di Raya. "Lebih cepat lebih baik, karena tahun ajaran sudah dimulai dari jauh hari. Saya berdoa semoga anak-anak ini bisa berhasil dan merengkuh mimpi mereka," pungkas JR. (Purnama Ayu)

ConversionConversion EmoticonEmoticon