JR Saragih Hadiri Pesta Ya’ahowu di Nias


Gunungsitoli - Pariwisata yang ada di kawasan Simalungun maupun Gunungsitoli diharapkan akan maju bersama. Pemerintah Kabupaten Simalungun dan Pemerintah Kota Gunungsitoli, Pulau Nias pada tanggal 24 bulan November 2016 bertekad untuk memajukan dan menjalin kerja sama dalam bidang pariwisata.

Pernyataan ini dilontarkan oleh masing-masing kepala daerah pada hari Kamis (24/11/2016) dalam sebuah acara bertajuk Pesta Ya’ahowu yang mengambil lokasi di Taman Ya’ahowu, Kawasan Pantai Luaha, Kota Gunung Sitoli.

Bupati Simalungun JR Saragih menyatakan bahwa pihaknya memberikan apresiasi kepada Wali Kota Gunungsitoli, Pulau Nias. Beliau menganggap bahwa wilayah ini telah mampu untuk melestarikan budaya baik lintas suku amupun etnis.

Dikatakan oleh JR bahwa dengan adanya budaya akan ada rasa keterikatan persaudaraan. Beliau menambahkan suku dan agama boleh saja berbeda, akan tetapi siapapun yang menjunjung tinggi budaya berarti bahwa menghormati leluhur pendahulunya.

Dijelaskan pula oleh JR Saragih, baik Kabupaten Simalungun dan juga Kota Gunungsitoli pada konteks ini mempunyai sebuah kesamaan yaitu untuk memajukan pariwisata. Kabupaten Simalungun sebagai contohnya mempunyai Danau Toba yang akan dikembangkan dan dilakukan sebuah percepatan sebagai salah satu dari sepuluh destinasi unggulan baru setelah Bali.

JR menambahkan bahwa karena memiliki semangat yang sama terkait dengan menggerakkan pariwisata dan juga ingin menjalin kerja sma dengan Nias, maka beliau hadir pada acara pesat Ya’ahowu untuk membicarakan bentuk kerja sama. Hal ini dikatakan setelah Bapak Bupati menyaksikan rangkaian acara Pesta Ya’ahowu.

Sementara itu, Lakhomizaro Zebua, Wali Kota gunungsitoli, Pulau Nias mengatakan bahwa pihaknya memang sedang dalam tahap mengembangkan wilayahnya sebagaimana yang telah diarahkan oleh Presiden Republik Indonesia. Salah satu yang akan dikembangkan dalam rangka untuk memajukan pulau ini adalah dengan pariwisata.

Wali Kota Gunungsitoli menambahkan bahwa kegiatan pariwisata yang sedang dikembangkan salah satunya adalah melalu kegiatan seni dan budaya. Beliau mempunyai komitmen dengan pemerintah kabupaten lain yang ada di seluruh pulau untuk mengembangkan pariwisata. Beliau mengatakan ini ketika menggelar sesi wawancara dengan para awak media yang turut hadir untuk meliput acara tersebut.

Sebelumnya, Pesta Ya’ahowu Oho Niha juga sempat digelar di Nias pada bulan September yang lalu. Ribuan warga dan juga turis datang untuk menikmati kegiatan yang sarat dengan seni budaya ini.

Pesta Ya’ahowu Ono Niha waktu itu dibuka di Lapangan Orurusa Telukdalam, Nias Selatan pada hari Sabtu tanggal 17 bulan September 2016 yang lalul. Pesta rakyat ini dibuka oleh Kementrian Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan juga Kementrian Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly.

Luhut membuka acara ini dengan prosesi pemukulan gong yang disaksikan oleh Menkumham Laoly. Kemudian dilanjutkan dengan rangkain pertunjukan sanggar budaya dari masing-masing Kab-Kota meliputi seluruh Kepulauan Nias. Penampilan seni dan budaya yang ditampilkan oleh sanggar budaya dari Nias Barat tersebut cukup memukau dan juga mengesankan.

Ketua Umum Himpunan Masyarakat Nias (HIMNI) Marinus Gea memberikan penjelasan, ucapan Ya’ahowu’ adalah bagian dari kegiatan pariwisata yang berlangsung di Kepulauan Nias. Antusias dari masyarakat pada perhelatan kabar ini memang luar biasa. Lebih dari 10.000 orang yang hadir dalam acara tersebut.

Marinus meyakinkan bahwa hal ini sebagai awal dari kebangkitan Kepulauan Nias. Pesta ini sendiri awalnya telah ada sejak 1980-an. Namun seiring berjalannya waktu, beberapa tahun terakhir sempat mengalami kemacetan. Hal ini dikarenakan kurang memperoleh perhatian. Kemudian, baru tahun 2016, pesta rakyat yang dipenuhi dengan hiburan tersebut dibangkitkan kembali.
Previous
Next Post »