JR Saragih Berikan Bantuan Bedah Rumah Kepada Warga Bandar Betsy


Simalungun - Dua warga Bandar Betsy, Kecamatan Bandar Huluan, Sutaji dan Tukimin berterima kasih atas bantuan bedah rumah yang diterimanya beberapa waktu lalu. Bantuan tersebut terealisasi berkat program bedah rumah yang telah digulirkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun periode 2010-2015.

Tukimin yang sehari-hari berprofesi sebagai juru kunci makam tak pernah menyangka akan tinggal di kediaman yang nyaman. Puluhan tahun, ia dan istrinya hanya mendiami rumah seluas 4x5 meter dengan kondisi fisik yang memprihatinkan. "Atapnya dari rumbia, kalau hujan air merembes hingga menggenangi lantai rumah. Temboknya pun terbuat dari bilah bambu, yang sudah reot," ungkapnya pada Kamis (5/11).

Kondisi tersebut akhirnya mendorong pengulu setempat, Subhan, untuk mendaftarkan Tukimin sebagai kandidat penerima bantuan bedah rumah. "Dengan pekerjaan yang ia geluti, tak mungkin ia bisa memperbaiki rumah dengan biaya sendiri. Setiap hari, untuk makan saja ia hanya mengandalkan sumbangan beras dari para tetangga," ujarnya.

Ditambah kondisi fisiknya yang mulai menua, Subhan akhirnya merekomendasikan supaya rumah Tukimin bisa direnovasi pemerintah pada 2011. Tak makan waktu lama, bantuan bedah rumah pun segera direalisasikan di tahun yang sama. Dengan dibantu tetangga kanan kiri rumah serta petugas TNI, rumah Tukimin direnovasi hingga jadi layak huni. Renovasi sendiri hanya menghabiskan waktu sekira satu minggu. "Saya berterima kasih kepada JR. Berkat bantuannya, saya yang sudah tua ini bisa tinggal di rumah yang layak huni," ungkap Tukimin.

Penerima bantuan bedah rumah lainnya, Sutaji juga menuturkan hal serupa. "Saya terharu menerima bantuan bedah rumah. Sebagai pekerja serabutan, saya tak sanggup merenovasi rumah. Pendapatan sehari-hari yang pas-pasan pun hanya cukup digunakan untuk makan dan biaya sekolah anak," ujar bapak tiga anak ini.

Sutaji dianggap layak menerima bantuan, karena kondisi rumahnya dinilai tak layak huni. "Rumahnya sudah nyaris ambruk, atap seng sudah karatan dan sobek di sana sini. Lantai dari tanah, tembok juga hanya tersusun dari anyaman bambu saja," tutur Subhan. Sutaji sendiri menurut Sunarto, Ketua RT setempat, merupakan satu dari dua orang yang beruntung mendapat hadiah bedah rumah. "Dulu kami mengusulkan renovasi rumah yak layak huni sebanyak 7 orang, tapi yang memenuhi persyaratan hanya Sutaji dan Tukimin," jelasnya.

Sebanyak 755 rumah tidak layak huni di Kabupaten Simalungun ditargetkan rampung direnovasi hingga penghujung 2015. Sumber dana yang digunakan berasal dari APBN sebanyak 600 unit dan APBD sejumlah 155 unit rumah. Penyaringan penerima bantuan dilakukan dengan melibatkan aparat desa, yang menyurvei kondisi real di lapangan. Simalungun sendiri menjadi kabupaten penerima program bedah rumah terbanyak dari pemerintah pusat dalam kurun lima tahun ini. Pada 2012 sebanyak 668 unit, 2013 1.689 unit, 2014 200 unit, dan 2015 755 unit. (Purnama Ayu)
Previous
Next Post »