Simalungun - Perekonomian desa dapat hidup dan berkembang apabila pemerintah daerah membangun desa yang dilengkapi fasilitas serta infrastruktur yang mendukung. Penduduk desa yang yang menggantungkan hidupnya pada megasektor agrobisnis ini bakal tumbuh menjadi lokasi agropolitan. Yakni, kota pertanian yang tumbuh serta berkembang dikarenakan berjalannya system serta usaha agrobisnis dan bisa melayani, mendorong, serta menghela aktivitas pertanian di lokasi sekitarnya.
Hal Tersebutlah yang sudah dibangun Dr. Jopinus Ramli Saragih, SH, MM, Bupati Simalungun.Berdasarkan amanat UU Nomor 23 Tahun 2014 mengenai Pemerintahan Daerah, Pemda Simalungun terlebih dahulu menyediakan kebutuhan dasar warganya seperti kesehatan, pendidikan, air minum, serta listrik. .
Kita saat ini Kabupaten Simalungun tengah dalam ke babak kedua yaitu pembangunan perdesaan.
Perekonomian desa, menurut Bupati Kabupaten Simalungun Dr.Jpinus Ramli Saragih, SH. MM, bakal hidup ketika akses jalan daerah, jalan provinsi, sampai jalan nasional tersedia dengan baik. Guna memberi dukungan itu,Dr.Jpinus Ramli Saragih, SH. MM, menggalakkan pembangunan jalan desa serta antardesa. Sepanjang 2010 – 2015 ada sekitaran 34% dari 412 desa terisolir di Simalungun sudah dibenahi.
Jalan provinsi dan jalan nasional di kabupaten seluas 4.386 km2 ini juga berhasil dibangun berkat jejaring kuat J.R. Saragih kepada Pemerintah Pusat. Jalan nasional antara lain jalur Siantar – Pematang Raya – Kabanjahe. Sedangkan jalan provinsi antara lain Tigaranggu – Parapat, Serbelawan – Negeri Dolok – Pematang Raya. Tahun 2010 ke bawah, perjalanan dari Kabanjahe ke Siantar sekitar 4 jam karena jalannya penuh lubang besar. Sekarang sudah mulai kita benahi tapi belum bisa.
Selaku Kepala Dinas Bina Marga Simalungun, Johanes Gurning, menerangkan, pada tahun 2010 anggaran Bina Marga telah menelan dana sebesar Rp50 miliar-Rp60 miliar. Pada 2011 Bupati menaikkan anggaran menjadi Rp100 miliar guna membangun jalan kabupaten sepanjang 2. 222 km. Dahulu jalan tersebut kurang lebih 88% rusak berat. Saat ini tinggal 50% yang masih rusak.
Menurut Johanes, Pemkab bekerjasama dengan tentara masuk desa (TMD) dan Karya Bhakti Tentara membuka jalan guna menggerakkan ekonomi kerakyatan. Pada 2014 TMD membangun jalan dari desa ke kecamatan sepanjang 6 km dengan dana Rp6 miliar. Tahun ini dianggarkan Rp10 miliar untuk TMD dan Karya Bhakti tentara dalam membangun jalan. Jika jalan tersebut sudah terbuka, akses dari Pematang Raya ke Bandara Kualanamu hanya membutuhkan 1,5 jam.
Dr. Jopinus Ramli Saragih, SH. MM juga mempersiapkan anggaran desa khusus guna pembangunan sebesar 200-300 juta rupiah pertahunnya untuk setiap dessa yang ada di Simalungun, Sumatera Utara. Maksudnya, supaya penduduk desa dapat gotong-royong membangun desa, seperti membuat jalan serta pasar. Bahkan Alokasi Dana Desa (ADD) juga dinaikkan, dari Rp30 miliar jadi Rp70 miliar.
Menyikapi pembenahan infrastruktur serta administrasi daerah, Sardiman Manihuruk, petani jeruk serta cabai diBosi Sinomba, Kec. Dolok Silou memberikan pujian pada, Bupati Simalungun yang betul-betul memperhatikan pembangunan daerah. Pembuatan KTP serta KK juga semakin mudah.
Menurut Dr. Jopinus Ramli Saragih, SH. MM, perekonomian desa yang bersumber pada sektor agribisnis bakal hidup dengan tersedianya pasar-pasar pertanian.Beliaujuga membangun pasar pertanian di setiap desa. Lambat laut Simalungun di kenal warga sekitar sebagai sentra produksi pertanian di Sumatera Utara.
Bupati juga mendirikan rest area sebagai etalase berbagai produk yang dihasilkan masyarakat. Rest area ini terletak di Kec. Purba, yang merupakan kawasan yang paling strategis sebagai daerah persinggahan wisatawan yang dari arah Medan menuju Kawasan Wisata Danau Toba.

ConversionConversion EmoticonEmoticon