Simalungun - Pegiat Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kelurahan Kerasaan II, Leli Susanti, mengaku kesejahteraannya meningkat, begitu JR Saragih menjabat sebagai Simalungun-1 per 2010 lalu. "Dulu kinerja kami di PKK kurang dihargai pemerintah. Saban bulan hanya dapat mengantongi 6 ribu rupiah saja. Setelah JR jadi Bupati, dalam sebulan kami memperoleh bayaran 100 ribu rupiah," ungkapnya pada Jumat (2/10).
Perempuan kelahiran 1979 itu menambahkan, dengan gaji tersebut, para pegiat PKK jadi makin semangat menjalankan tugasnya. "Setiap bulan tugas kami relatif berat karena harus mensosialisasikan beberapa program penting seperti posyandu, Keluarga Berencana (KB), dan masih banyak lagi," ungkapnya.
Terkadang, lanjutnya, beberapa warga kurang kooperatif. "Lelahnya terasa sekali, tapi harus tetap bekerja, karena kami adalah motor penggerak keluarga," imbuh Ketua PKK Kerasaan II tersebut. Lantaran beratnya kerja sebagai pegiat PKK, maka perempuan berjilbab ini merasa bersyukur bisa memperoleh tambahan pendapatan. "Terima kasih kepada JR yang telah mengusahakan kami untuk bisa mendapat lebih banyak uang lelah," tuturnya.
Menurutnya, langkah JR itu menjadi salah satu indikasi bahwa PKK dianggap memiliki peran sentral, dalam peningkatan kualitas hidup keluarga. Ucapan terima kasih pada JR juga terlontar dari pegiat PKK lainnya, Torlina Siagian. "Saya berterima kasih atas keseriusan JR memerhatikan nasib ibu-ibu PKK di sini. Tak hanya soal gaji, kami juga kerap difasilitasi dengan berbagai obat-obatan, piranti untuk layanan KB, dan lainnya," jelas perempuan berambut ikal ini.
Bentuk perhatian dari Pemerintah Kabupaten Simalungun itu ia nilai merupakan sebuah langkah maju. "Selama ini PKK sering dipandang sebelah mata, padahal sebetulnya peran PKK bisa dimaksimalkan untuk ikut membantu pemerintah dalam memantau kondisi lingkungan. Ibaratnya, kami ini perpanjangan tangan dari pemerintah, yang berada di desa-desa dan kecamatan," tambahnya. Peningkatan kesejahteraan pegiat PKK itu menurut JR memang menjadi salah satu wujud kepedulian pemerintah. "Tak hanya gaji ibu-ibu PKK yang ditambah, gaji semua pegawai di desa-desa, semua kami upayakan untuk diserahkan tepat waktu," tandas JR.
Pernyataan JR pun disambut ucapan terima kasih dari Suherman, Kepala Nagori Kerasaan II. "Terima kasih banyak saya haturkan pada Bupati. Pertama karena telah memilih nagori ini sebagai lokasi pengobatan gratis. Kedua, karena telah memerhatikan kesejahteraan dari para penggerak PKK dan kader-kader di daerah," ucapnya. Angar Satrio, tokoh masyarakat setempat juga menuturkan hal senada. "Masyarakat menyambut antusias terhadap semua program Pemerintah, khususnya yang terkait dengan pemenuhan kesehatan warga. Apalagi para motor kesehatan seperti bidan, kader PKK, juga diperhatikan," jelasnya. Ia menambahkan, selama ini stigma bahwa kesehatan itu mahal, jadi luntur begitu JR menggulirkan program pengobatan gratis. "Saya harap program yang manfaatnya bisa dirasakan masyarakat ini, bisa berjalan berkesinambungan," pungkasnya. (Purnama Ayu)

ConversionConversion EmoticonEmoticon